KONSEP GERAKAN ILMU DI IPM BATANG
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) didirikan dengan maksud
dan tujuan “terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan
terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.” Demi mewujudkan
tujuan tersebut, pada abad ke-21 ini IPM mundelegasikan diri sebagai Gerakan
Ilmu. Pendelegasian diri IPM sebagai gerakan ilmu, diharapkan muncul kelompok
yang dapat diandalkan sebagai rujukan dalam memahami masalah besar, yang
menyangkut pemahaman agama, ilmu pengetahuan, kemanusiaan, kebudayaan, dan
peradaban di masa yang akan datang. Sebagaimana Buya Syafi’i mengingatkan, kini
zaman sedang bergulir dan berubah dengan cepat karena ditopang perkembangan
teknologi informasi. Semua itu tak dapat dielakkan. Menurutnya, dalam melintasi
zaman tersebut, diperlukan sebuah fondasi ilmu yang kokoh dan iman yang tulus.
Dengan begitu, IPM bersama Muhammadiyah bisa membangun sebuah tonggak sejarah
yang bergerak lebih jauh secara strategis dalam memasuki abad selanjutnya.
Ikhtiar gerakan IPM mewujudkan pelajar yang kritis dan
progresif harus dilakukan dengan dengan memahami dan mengamalkan Islam yang
berkemajuan. Islam berkemajuan memiliki tiga paradigma, yaitu membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan kehidupan umat manusia. Pertama, membebaskan
manusia dari belenggu yang tidak manusiawi, dari thoghut (segala yang
tidak memanusiakan dan menjauhkan manusia dari fitrah kemanusiaan). Kedua,
memberdayakan potensi manusia, sehingga mambantu menjadi manusia unggul.
Ketiga, memajukan kehidupan manusia, dengan ilmu, menjadi manusia yang
berkemajuan dan berperadaban unggul. Pasca IPM menjadi organisasi terbaik
Nasional dan ASEAN, sudah seharusnya IPM berikhtiar bagaimana menuju gerakan
terbaik (khairu ‘ummah). “faidza faraghta fanshab, wa ilaa rabbika
farghab”. Amien.
IPM Batang sebagai salah satu pengemban amanah tersebut,
selalu berusaha mengaplikasikan dalam kehidupan berorganisasinya. Tidak mudah
menerapkan gerakan ilmu tersebut, adanya tantangan dan hambatan baik dari
internal maupun eksternal. Tantangan dan hambatan dari internal yang dihadapi
IPM batang, antara lain kurangnya sikap kritis dan progresif dari pengurus dan
kader IPM, sedikit yang mengetahui adanya gerakan ilmu dari pengurus dan kader
IPM, tersendatnya pengkaderan IPM, kurangnya sosialisasi terkait gerakan ilmu
kepada pimpinan ranting dan cabang. Sedangkan tantangan dan hambatang dari
eksternal, antara lain adnya nilai dan norma sosial, budaya, ekonomi, religi,
dan bidang lainnya di masyarakat setempat yang bertolak belakang dengan gerakan
ilmu. Selain itu, program kerja yang dirancang hanyalah sebagai hiasan
organisasi semata. IPM Batang memerlukan revitalisasi ideologi keilmuan atau
ideologi pencerahan, dan membangun spirit gerakan IPM, serta membiasakan budaya
baca dan melek huruf di kalangan kader IPM Batang.
Revitalisasi ideology keilmuan atau ideologi pencerahan
kader IPM Batang menjadi keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Format dan sistem
pergerakan diarahklan pada pembentukan militansi kader yang intelektualis (elit
pencerah bangsa), moral-spiritualis dan memiliki kompetensi profesional dan
sensitifitas sosial yang tangguh. Hal ini harus diwujudkan dengan berbagai
perubahan mendasar atas sistem dan format yang ada selama ini. Kendala
lambatnya perkembangan pertambahan kuantitas ketokohan kader perlu disiasati
dengan tetap pengemukaan kualitas kader sebagai prioritas. Itulah sebabnya,
nilai-nilai yang hendak dibangun untuk mengkonstruksi kader disesuaikan dengan
asumsi besar bahwa kader IPM harus memiliki basic of knowledge yang
kokoh dan ghirah kejuangan yang tinggi.
Membangung spirit gerakan IPM perlu diterapkan di IPM
Batang. Karena pada hakekatnya IPM merupakan sebuah gerakan Islam dakwah amar
ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Islam dengan Tauhid sebagai
substansi ajarannya mengandung nilai-nilai kemajuan untuk mewujudkan kehidupan
manusia yang tercerahkan. Dalam pandangan IPM, Islam merupakan agama yang
berkemajuan yang bersifat rahmatan lil alamin. Berasal dari pandangan
inilah, IPM berupaya mewujudkan Islam yang memiliki misi profan (misi keadilan)
dan pencerahan sebagai jalan Islam yang membebaskan, memberdayakan dan
memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan,
kejumudan dan ketidakadilan hidup umat manusia.
Budaya membaca dan melek huruf yang kiat lama luntur,
membuat kurangnya wawasan dikalangan pelajar. IPM dapat memanfaatkan kemudahan akibat
adanya perkembangan teknologi dalam membiasakan budaya baca dan melek huruf di
kalangan kader IPM Batang. Dengan membaca, wawasan seseorang akan bertambah.
Apabila kader IPM dapat membiasakan budaya baca dan melek huruf maka kader IPM
Batang akan menjadi generasi yang aktif dan progresif.
Demikianlah, kondisi IPM Batang dalam mengimplementasikan
gerakan ilmu. Langkah progresif sudah saatnya diambil dengan tetap mengambil
nilai kesejarahan yang memang sangat kental dengan nuansa perjuangan Pelajar
muslim yang gelisah atas realitas sosial yang timpang. Sudah saatnya IPM Batang
menjadi bagian terpenting dalam implementasi gerakan ilmu dan konsepsi Islam
untuk kemanusiaan universal. Jayalah IPM!!!!! Amiiin..
Referensi:
Tanfidz Muktamat XIX IPM
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/ipm-mendeklarasikan-sebagai-gerakan-ilmu.html
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/deklarasi-ipm-sebagai-gerakan-ilmu.html
http://pelajarberkemajuan.blogspot.co.id/2013/05/gerakan-pelajar-berkemajuan.html
Penulis : IPMawan Bowo
Presented by : Bidang PIP PC IPM Limpung